Awan cumulus menggayut tebal di atas bandara. Wennie yang baru saja tiba di ruang Baggage Claim bandara bersyukur karena pendaratan pesawat yang ia tumpangi berlangsung wajar yaitu ketika cuaca masih terbilang cukup aman. Kini, dengan cuaca yang sedikit kurang bersahabat, bisa jadi pendaratan pesawat-pesawat berikut dapat terganggu.
Saat menunggui koper dari bagasi pesawat untuk ia ambil, Wennie melirik flight schedule yang terpampang di layar LCD. Dugaannya benar. Sudah terlihat ada 2 jadwal pendaratan pesawat yang berubah.
Pandangannya sempat beradu dengan seorang pria. Dari perawakannya yang serba pirang dan aksen bicaranya, kemungkinan besar pria itu dari Jerman. Pria itu beberapa kali menyapa. Baik saat ia transit di Singapore maupun kini ketika telah mendarat. Wennie malas balas menyapa. Menurutnya, itu bisa berujung dengan ajakan kencan. Sesuatu yang ia tengah jauhi setelah pertunangannya dengan seorang usahawan Korea berakhir tahun lalu, disusul dengan putusnya pertalian kasih dengan rekan kerjanya empat bulan lalu. Kejadian itu masih segar. Membekas begitu dalam menyisakan kenangan pahit.
Sementara conveyor berisi berbagai tas, koper dan bungkusan terus berjalan, Wennie melihat melalui bayangan matanya. Posisi pria bule itu mendekat. Dirinya yakin. Pria itu pura-pura mendekat. Sial, pikirnya. Sulit bagi dirinya untuk menggeser posisi ia berdiri saat itu mengingat kondisi sudah terbilang padat.
Dan kemudian terjadilah seperti yang dirinya duga. Pria itu menanyakan sesuatua. Wennie – karena hanya sekedar bermaksud bersopansantun – kemudian membalas. Pria tadi bertanya lagi. Wennie menjawab kembali – walau hanya dengan sepatah kata. Si pria bule terlihat tidak mudah menyerah dan malah makin banyak bertanya-tanya.
Untunglah koper yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Wennie meraih secepat kilat, pamit pada si pria bule sebelum kemudian bergegas meninggalkan lokasi. Langkah kakinya panjang menuju pintu kaca bertuliskan ‘Exit’ yang menjadi penghubung dengan pelataran bandara.
Di sana, persis di sekitar pintu masuk, beberapa orang dari bagian travel mungkin, mengacungkan kertas-kertas berisi nama-nama orang yang akan mereka jemput. Mata elangnya mencari kesana-kemari. Berharap ada namanya disana. Tapi tidak ada. Saat ia memeriksa sekali lagi, namanya memang tidak ada.
Wennie kini berada di pelataran. Berbagai kendaraan hilir-mudik di depannya. Mobil pribadi, taksi, bis. Matanya masih terus mencari-cari. Namun bukan orang yang membawa label bertulis nama dirinya yang ia dapatkan, matanya malah tertumbuk ke pemandangan lain. Di sana, masih di ruang Baggage Claim yang tembus pandang, matanya melihat pria bule beraksen Jerman tadi yang kini nampak mendekati seorang gadis lain.
Dasar pria, pikirnya sembari sedikit menggeleng kepala.
Tak mau pusing, ia lalu mencari bangku untuk dirinya bisa sejenak beristirahat. Ia menemukan salah satu, duduk, dan kembali mencari-cari.
Saat melirik arlojinya, jam menunjukkan pukul 13.13 waktu Jakarta. Ia menghela nafas. Berharap ia tidak perlu menunggu terlalu lama.
Di luar sana, angin mulai menderu seiring hujan turun yang makin lama makin lebat.
Wennie menunggu. Dan menunggu.
Ketika waktu menunggu telah melewati 15 menit, bahkan 30 menit, sesuatu kemudian muncul dalam dirinya. Kejengkelan.
Sampai kapan ia harus menunggu?
***
Wilujeng Sumping...
Aduh, makasih banget udah mau dateng di blog sederhana ini. Jujur aja, ini blog yang seumur-umur baru gue buat. Jadi, kalo ada salah-salah kate, plis deh dimaapin. Harapan gue, elo betah dan balik lagi.
Gue janji untuk ke depannya (sampe akhir 2009), blog ini gue seriusin dan ada buku2 (bikinan gue tentunya) yang siap gue bagiin bagi yang mau atau bersedia ngebantu gue.
Sekali lagi: makasih, makasih, makasih...
Gue janji untuk ke depannya (sampe akhir 2009), blog ini gue seriusin dan ada buku2 (bikinan gue tentunya) yang siap gue bagiin bagi yang mau atau bersedia ngebantu gue.
Sekali lagi: makasih, makasih, makasih...
FRIENDS FOREVER
Friday, March 27, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aslmualaikum, mas andri (boleh saya panggil mas andri. salam kenal dari saya. saya juga baru bikin blog dan isinya msh cupu, saya juga sedang mengerjakan novel pertama saya(moga lekas selesai........amien, semoga mas andri berkenan berbagi (dengan terus memberikan postingan tentang menulis) saya baru pertama kali berkunjung kesini, tapi saya pastikan untuk seterusnya akan terus berkunjung kesini,hehe..........tetap semangat ya mas
ReplyDeletePak Andries kenapa gak di update lagi nih, pake lagi sibuk2 nih........saya tunggu lho updatetannya, kalo sempat maen ke asepngoceh.blogspot.com
ReplyDeletesaya akan sangat menunggu komentar Pak Andries
pak kemana nih????
ReplyDelete